Minggu, 08 Maret 2020


ADE GASE
 (Besame Cik Surdia)

Ade Gase, begitulah ungkapan  orang Belitung  bila  menyaksikan suatu tindakan atau sikap seseorang  yang tidak sesuai dengan  semestinya.  Itulah  ungkapan yang terlontar dari mulutku  setelah aku melihat kiriman foto dan membaca  chat di WhatApp dari wali kelas anak bungsuku. Pada awalnya aku merasa kaget meliat aksi foto si bungsu, yang terkesan masabodoh itu. Jujur saja  ketika itu dalam hatiku  terbesit rasa marah karena sibungsu terlihat tidak bersalah, padahal sesungguhnya dia ada dalam masalah. Aku pun rasanya tidak sabar  ingin segera bertemu dengan  si bungsu dan ingin  menanyakan langsung kepadanya bagaimana kejadian itu di TKP.
Tidak menunggu waktu lama, setelah waktu istirahat tiba  aku segera bergegas pergi ke SD untuk  menjemput si bungsu dan kembarannya. Begitu aku tiba disana ternyata si bungsu sudah dijemput kakek mereka, aku pun segera menyusul  mereka pulang kerumah. Begitu  aku tiba di rumah aku dapati keduanya masih bergembira,  tertawa terbahak-bahak  bersama. Menyaksikan tingkahlaku mereka, aku hanya menggeleng-gelengkan  kepala. Disaat tertawa mereka mulai redah, aku mulai bertanya kepada keduanya “Heiii dayang-dayang  lagi ngobrol apa?” si bungsu  yang biasa aku panggil  Dedek Conel  segera menjawab “lagi cerita  pengalaman kena hukum, begitu  ibuku yang cantik yang aku sayangi”. Melihat tingkah-laku keduanya, aku pun  tersenyum, dan rasa jengkelku pun hilang. Bagaimana tidak? Dia bersimpuh memohon kedapaku, dia berharap supaya aku tidak marah kepada dirinya.  Apa yang dia katakan “Ibu yang cantik, jangan marah ya…please deh tadi malam Dedek berbohong bilang sama ibu tidak PR” dengan raut wajah tak bersalah sambil menyusun jari-jari kedua tangannya, dia mengedip-ngedipkan  kedua  bola matanya, serta berulang-ulang dia mengatakan  “please deh ibuku yang cantik”.
Akhirnya aku  duduk dan meminta dia untuk menceritakan  apa yang dia alami disekolah pada hari itu. Dia pun sambil tersenyum-senyum menceritakan kejadian  yang dia alami di  sekolah pada  hari itu.  Kata pak guru Dedek “Amirah jangan diulang lagi ya”.
Disore hari setelah ayahnya pulang, sibungsu melaporkan kejadian yang dia alami  di sekolah  pada hari itu. Sambil memperlihatkan  fotonya  di HP. Melihat  aksi itu ayahnya langsung   melontarkan omongan “ Dedek  kamu itu di hukum, bukan buat iklan”  jangan diulang lagi!. Begitulah sepenggal cerita kejadian berkesan  si bungsu.

1 komentar: